Koefisien muai panjang α adalah bilangan yang menunjukkan pertambahan panjang benda tiap satu satuan panjang saat terjadi kenaikan suhu 1 oC, dirumuskan dengan α = ΔL / L0 . ΔT, di mana ΔL adalah pertambahan panjang benda m, L0 adalah panjang semula m, dan ΔT adalah perubahan suhu oC. Apa kabar adik-adik? Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat. Materi fisika kita kali ini akan membahas tentang salah satu variabel yang terkait dengan pemuaian panjang, yaitu koefisien muai panjang. Di materi sebelumnya, kita telah menuntaskan garis besar pembahasan tentang pemuaian. Di mana, dijelaskan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi pemuaian adalah perubahan suhu. Akan tetapi, besarnya pemuaian tidak hanya bergantung pada perubahan suhu, namun dipengaruhi juga oleh 2 faktor lainnya, yakni ukuran awal benda dan koefisien muai. Khusus untuk pemuaian panjang, artinya dipengaruhi oleh panjang awal benda dan koefisien muai panjang benda. Lantas, apa sih hakikat koefisien muai panjang itu? Bagaimana cara menentukannya? Semuanya akan kita bahas dalam materi ini lengkap dengan rumus, contoh soal, dan jawabannya. Daftar Isi 1Pengertian Koefisien Muai Panjang 2Simbol dan Satuan Koefisien Muai Panjang 3Tabel Koefisien Muai Panjang 4Rumus Koefisien Muai Panjang 5Contoh Soal Koefisien Muai Panjang 6Kesimpulan Baiklah, kita mulai saja pembahasannya... Pengertian Koefisien Muai Panjang Apa yang dimaksud dengan koefisien muai panjang? Dalam ilmu fisika, koefisien muai panjang adalah bilangan yang menunjukkan pertambahan panjang benda tiap satu satuan panjang saat terjadi kenaikan suhu 1 oC, disebut juga dengan koefisien muai linier. Berdasarkan definisi di atas, kita bisa tahu bahwa koefisien muai panjang itu terdiri dari bilangan atau angka. Besar angkanya bisa berbeda-beda untuk setiap benda. Mengapa berbeda-beda? Sebab, koefisien muai panjang zat padat itu bergantung pada jenis benda atau jenis bahan. Dengan kata lain, koefisien muai panjang merupakan salah satu karakteristik khusus suatu bahan dalam merespon terjadinya kenaikan suhu. Karena itu pula, masing-masing jenis bahan bisa memiliki nilai koefisien muai panjang yang berbeda. Sebagai contoh, nilai koefisien muai panjang bahan tembaga berbeda dengan nilai koefisien muai panjang besi atau baja. Simbol dan Satuan Koefisien Muai Panjang Koefisien muai panjang disimbolkan atau dilambangkan dengan huruf Yunani α, dibaca "alfa". Sementara itu, satuannya menurut Sistem Satuan Internasional SI adalah /oC. Tabel Koefisien Muai Panjang Berikut ini adalah tabel nilai koefisien muai panjang dari berbagai jenis bahan Jenis Bahan Koefisien Muai Panjang /oC Kaca pyrex 0,000003 Platina 0,0000089 Kaca 0,000009 Baja 0,000011 Besi 0,000012 Tembaga 0,0000167 Kuningan 0,000019 Aluminium 0,000025 Seng 0,000026 Rumus Koefisien Muai Panjang Koefisien muai panjang adalah perbandingan pertambahan panjang benda dari panjangnya semula setiap kenaikan suhu sebesar satu satuan suhu, dirumuskan α = ΔL/L0 . ΔT di mana, ΔL = Lt - L0 dan ΔT = T - T0 Keterangan α = koefisien muai panjang /oC ΔL = pertambahan panjang benda m ΔT = perubahan suhu oC Lt = panjang benda setelah dipanaskan m L0 = panjang benda mula-mula m T = suhu benda setelah dipanaskan oC T0 = suhu benda mula-mula oC Contoh Soal Koefisien Muai Panjang Berikut ini adalah beberapa contoh soal mencari nilai koefisien muai panjang beserta jawabannya Contoh Soal 1 Sebuah kawat sepanjang 50 cm dengan suhu mula-mula 20 oC. Ternyata, setelah dipanaskan sampai suhu 120 oC panjangnya menjadi 50,075 cm. Berapakah koefisien muai panjang kawat tersebut? Jawaban Diketahui L0 = 50 cm T0 = 20 oC T = 120 oC Lt = 50,075 cm ΔL = 50,075 - 50 = 0,075 cm ΔT = 120 - 20 = 100 oC Ditanyakan α....? Penyelesaian α = ΔL / L0 . ΔT = 0,075/50 . 100 = 0,075/ = 0,000015 /oC Jadi, besar koefisien muai panjang kawat tersebut adalah 0,000015 /oC. Contoh Soal 2 Batang tembaga panjangnya 2 meter dinaikkan suhunya sampai 50 oC membuat panjang tembaga sekarang menjadi 2,00017 meter. Berapakah koefisien muai panjang tembaga? Jawaban Diketahui L0 = 2 m ΔT = 50 oC Lt = 2,00017 m ΔL = 2,00017 - 2 = 0,00017 Ditanyakan α....? Penyelesaian α = ΔL / L0 . ΔT = 0,00017/2 . 50 = 0,00017/100 = 0,0000017 /oC Jadi, besar koefisien muai panjang tembaga adalah 0,0000017 /oC. Kesimpulan Koefisien muai panjang adalah perbandingan pertambahan panjang benda dari panjangnya semula setiap kenaikan suhu sebesar satu satuan suhu, dirumuskan α = ΔL/L0 . ΔT. Gimana adik-adik, udah paham kan materi koefisien muai panjang di atas? Jangan lupa lagi yah. Sekian dulu materi kali ini, bagikan agar teman yang lain bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.
makarumus panjang benda setelah memuai menjadi seperti berikut: dengan: l1 : panjang batang mula-mula (m) l2 : panjang batang setelah dipanaskan (m) ∆l : selisih panjang batang = l2 - l1 a : koefisien muai panjang (l°C) T1 : suhu batang mula-mula (°C) T2 : suhu batang setelah dipanaskan (°C) ∆T : selisih suhu (°C) = T2 - T1 b. Pemuaian Luas
Pengertian Pemuaian Panjang, Rumus, Luas dan Volumenya – Pemuaian adalah gerakan dari atom-atom penyusun benda karena adanya suhu yang meningkat. Jika sebuah benda memiliki suhu yang tinggi, maka getaran antar atomnya akan menjadi semakin cepat. Getaran-getaran atom tersebut memebuat benda menjadi memuai ke semua arah. Dalam ilmu fisika dikenal tiga jenis pemuaian zat yaitu pemuaian zat cair, zat padat dan zat gas. Tetapi, pemuaian yang akan dibahas dalam kesempatan ini yaitu pemuaian zat padat. Besarnya pemuaian yang akan dialami sebuah benda dipengaruhi oleh ukuran benda mula-mula, karakteristik benda serta besarnya perubahan suhu yang terjadi. Masing-masing zat padat memiliki besaran yang dinamakan koefisien muai panjang. Pengertian Pemuaian Zat Padat Alat yang digunakan untuk mengetahui pemuaian zat sebuah benda dinamakan Muschen Broek. Pada suatu percobaan yang dilakukan, hasilnya menunjukkan bahwa hampir semua benda jika dipanaskan akan mengalami perubahan luas, panjang dan volume. Zat padat ialah sebuah zat yang mempunyai partikel-partikel yang teratur dan saling berdekatan. Jika zat padat dipanaskan, maka partikel-partikel tersebut akan bergetar lalu saling menjauh sehingga ukuran zat padat membesar yang dinamakan pemuaian. Sedangkan, jika zat padat didinginkan, maka partikel-partikel zat padat akan mendekat satu sama lain sehingga ukurannya mengecil dan dinamakan menyusut. Faktor Terjadinya Proses Pemuaian Beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya proses pemuaian antara lain Panjang Benda Pemuaian suatu zat padat akan semakin besar apabila panjang bendanya semakin besar juga. Contohnya sebatang besi dengan panjang sebelum dipanaskan 1 m dan pemuaiannya bisa membuat panjangnya menjadi dua kali lipat dari semula dibandingkan dengan pemuaian sebatan besi dengan panjang awal 0,5 m. Besar Perubahan Suhu Pemuaian zat padat akan semakin besar apabila terjadi perubahan suhu yang besar ketika sebelum dan setelah benda dipanaskan. Sebagai contoh, ada dua batang besi yakni besi A dan B. Besi A panjang awalnya 1 m dan suhu awal 30 oC lalu dipanaskan mencapai suhu 100 oC. Kemudian, besi B panjang awalnya 1 m dan suhu awal 30 o C dipanaskan mencapai suhu 80 oC. Setelah dipanaskan, pemuaian besi A lebih besar dibandingkan besi B sebab besi A mengalami perubahan suhu 70 oC sedangkan besi B hanya mengalami perubahan suhu 50 oC. Jenis Zat Padat Benda-benda berbahan alumunium mengalami pemuaian lebih besar dibandingkan tembaga dan baja. Sebagai contoh, alumunium panjang awalnya 1 m dan dipanaskan 1 oC dan panjangnya bertambah 0,000026 m. Sedangkan, tembaga yang panjang awalnya 1 m dan dipanaskan 1 oC hanya akan bertambah 0,000011 m setelahnya. Pengertian Pemuaian Panjang, Rumus, Luas dan Volumenya Angka yang bertambah setelah dipanaskan untui setiap 1 meter bahan dengan peningkatan suhu 1 oC dinamakan koefisien muai panjang yang dituliskan dengan lambang alpha ∝ serta dinyatakan dalam satuan meter per derajat Celcius m/oC. Besarnya nilai koefisien masing-masing benda tentu berbeda-beda. Berikut ini tabel koefisien muai zat padat. Nama Zat Koefisien Muai Panjang a m/oC Alumunium 0,000026 Kuningan 0,000019 Tembaga 0,000017 Besi 0,000012 Baja 0,000011 Kaca Biasa 0,000009 Kaca Pyrex 0,000003 Besarnya pemuaian panjang sebuah zat padat dapat dicari dengan menggunakan rumus berikut ini. Keterangan L panjang setelah pemanasan atau pendinginan cm atau m Lo panjang mula-mula cm atau m ∝ koefisien muai panjang m/oC t1 suhu awal oC t2 suhu akhir oC Proses Pemuaian Luas Zat Padat Benda padat tidak hanya akan mengalami pemuaian panjang, tetapi juga mengalami pemuaian luas. Namun, koefisien muai luas zat panjang besarnya dua kali dari koefisien muai zat padat. Jika koefisien muai panjang dilambangkan dengan ∝, maka koefisien muai luas dilambankan dengan beta ß. Besarnya muai luas zat padat dapat dicari menggunakan rumus berikut ini. Keterangan A luas sesudah pemanasan atau pendinginan cm2 atau m2 Ao luas mula-mula cm2 atau m2 ß koefisien muai luas oC t1 suhu awal oC t2 suhu akhir oC dengan ketentuan ß = 2∝ Proses Pemuaian Volume Zat Padat Contoh dari pemuaian volume benda padat yaitu pintu yang ditutup tidak tertutup rapat dengan kusen pintu. Sama halnya dengan menutup jendela di mana kaca jendela tidak rapat dengan bingkai jendela. Hal demikian dibuat sebab akan ada pertambahan di semua bagian yakni dimensi panjang, lebar dan tebal yang dinamakan pemuaian volume atau pemuaian ruang. Sebuah bola besi dapat dimasukkan pada gelang logam sebelum dipanaskan, namun setelah dipanaskan bola besi tidak dapat masuk ke dalam gelang. Peristiwa itu membuktikan bahwa ada pemuaian volume bola besi. Muai ruang bisa terjadi sebab dipengaruhi oleh koefisien muai ruang yaitu angka yang menunjukkan tiap-tiap satuan volume jika suhu bertambah. Koefisien muai ruang dilambangkan dengan gamma. Besar muai luas zat padat dapat dicari menggunakan rumus berikut ini. Contoh Soal Suhu logam dengan panjang 75 cm adalah 0 o Lalu, panjangnya menjadi 75,09 cm setelah dipanaskan sampai suhu 100 oC. tentukan koefisien muai panjang logam! Diketahui l 75,09 cm = 0,7509 m lo 75 cm = 0,75 m t2 100 oC t1 0 oC Ditanya ∝ …? Jawaban Jadi, koefisien muai panjang logam adalah 1,2 x 10-5/oC. Sebuah pipa besi dengan suhu 20 oC panjang awalnya 200 cm dipanaskan hingga suhu 100 oC dengan koefisien muai panjang 1,2 x 10-5/oC, tentukan nilai pertambahan panjang pipa besi. Diketahui t 20 oC to 100 oC lo 200 cm = 2 m ∝ 1,2 x 10-5/oC Ditanya Δl …? Jawaban Jadi, pertambahan panjang pipa besi sebesar 1,92 cm. Demikian penjelasan materi Pengertian Pemuaian Panjang, Rumus, Luas dan Volumenya. Rumus-rumus muai panjang, luas dan volume di atas bisa kamu terapkan agar menambah pemahaman mu tentang materi ini. Selamat mencoba 🙂
ContohSoal Pemuaian Panjang: 1 . Besi panjangnya 1 meter, mula-mula suhunya 20°C dipanaskan hingga suhunya mencapai 120°C. Apabila koefisien muai panjangnya 11 x 10pangkat-6/°C. Hitunglah: a. Pertambahan panjangnya. b. Panjang setelah dipanaskan Diketahui: Lo = 1 m Δt = 1200 - 200 = 100°C a = 11 x 10 -6/°C Ditanya: a. ΔL b. Lt Jawab: a. A. Muai Panjang Pemuaian zat terjadi ke segala arah, sehingga panjang, luas, dan ukuran volume zat akan bertambah. Untuk zat padat yang bentuknya memanjang dan berdiameter kecil, sehingga panjang benda jauh lebih besar daripada diameter benda seperti kawat, pertambahan luas dan volume akibat pemuaian dapat diabaikan. Dengan demikian, hanya pertambahan ukuran panjang yang diperhatikan. Pemuaian yang hanya berpengaruh secara nyata pada pertambahan panjang zat disebut muai panjang. Salah satu alat yang digunakan untuk menyelidiki muai panjang zat padat adalah Musschenbroek. Gambar 2. Musschenbroek adalah alat untuk menyelidiki muai panjang zat Alat ini mengukur muai panjang zat berbentuk batang. Salah satu ujung batang ditempatkan pada posisi tetap, sehingga ujung yang lain dapat bergerak bebas, ujung yang bebas akan mendorong sebuah jarum yang menunjuk ke skala saat memuai. Besar pemuaian dapat dilihat dari skala yag ditunjuk jarum. Makin besar pemuaian, maka makin besar perputaran jarum pada skala. Gambar 3. Sebuah batang logam sebelum dipanaskan dan dan setelah dipanaskan Tiga batang logam yang dipanaskan Pertambahan panjang suatu zat secara fisis 1. Berbanding lurus dengan panjang mula-mula 2. Berbanding lurus dengan perubahan suhu 3. Bergantung dari jenis zat Pertambahan panjang suatu zat secara matematis dapat dituliskan Keterangan = pertambahan panjang, dalam satuan meter = panjang mula-mula, dalam satuan meter = koefisien muai panjang, dalam satuan /°C = perubahan suhu, dalam satuan °C Pertambahan panjang setiap zat berbeda-beda bergantung pada koefisien zat. Pertambahan panjang zat padat untuk kenaikan 1°C pada zat sepanjang 1 m disebut koefisien muai panjang . Tabel 1. Koefisien muai panjang beberapa zat padat Pemuaian yang terjadi pada zat padat dapat berupa muai panjang, muai luas, atau muai volume. Pemuaian juga bergantung dari jenis bahannya zat. Koefisien muai panjang aluminium jauh lebih besar daripada tembaga maupun besi sehingga pertambahan panjang yang terbesar terjadi pada aluminium Al, tembaga Cu, kemudian besi Fe. Itu artinya koefisien muai panjang Al > Cu > Fe. Perbandingan muai logam yang dipanaskan B. Muai Luas Pada logam yang berbentuk lempengan tipis berupa segiempat, segitiga, atau lingkaran, ukuran volume dapat diabaikan. Ketika lempengan tersebut mendapat pemanasan, maka dapat diamati hanya pemuaian luasnya saja. Dengan kata lain, zat padat tersebut mengalami muai luas. Muai luas dapat diamati pada kaca jendela, pada saat suhu udara panas, dan suhu kaca menjadi naik sehingga terjadi pemuaian, maka kaca memuai lebih besar daripada pemuaian bingkainya, akibatnya kaca terlihat terpasang sangat rapat pada bingkai. Benda yang mengalami muai luas akan menjadi lebih besar daripada semula. Pemuaian yang terjadi pada sebuah benda padat jika ketebalannya jauh lebih kecil dibandingkan panjang dan lebarnya, maka yang terjadi adalah muai luas. Gambar 4. Sebuah kaca sebelum dipanaskan dan dan setelah dipanaskan Sebuah kaca dipanaskan dan diukur dengan Musschenbroek Pertambahan luas suatu zat bila dipanaskan akan 1. Berbanding lurus dengan luas mula-mula 2. Berbanding lurus dengan perubahan suhu 3. Bergantung dari jenis zat Pertambahan luas yang terjadi apabila benda menerima panas, secara matematis dapat dituliskan Keterangan = pertambahan luas, dalam satuan meter persegi m2 = luas mula-mula, dalam satuan meter persegi m2 = 2.= koefisien muai luas, dalam satuan /°C = perubahan suhu, dalam satuan °C C. Muai Volume Jika benda yang kita panaskan berbentuk balok, kubus, atau berbentuk benda pejal lainnya, muai volumlah yang harus kita perhatikan paling dominan. Sebuah kubus dipanaskan dan diukur dengan Musschenbroek Pertambahan volume suatu zat yang dipanaskan, secara fisis1. Berbanding lurus dengan volume mula-mula zat2. Berbanding lurus dengan perubahan suhu zat3. Bergantung dari jenis bahan Pertambahan volume zat yang terjadi akibat panas, secara matematis dapat dituliskan Keterangan = pertambahan volume, dalam satuan m3 = volume mula-mula, dalam satuan m3 = 3.= koefisien muai volume, dalam satuan /°C = perubahan suhu, dalam satuan °C| ኇпсушуጪохገ азեпኺսюшо а | Пէμобε сагωвсаዪоነ ցоրፔ |
|---|---|
| ልኮυձяցесн ξутθξօ | ቾሄአωհеፔጬհጩ ዶвсаγаη асաсропру |
| Σ ፉըм | Ղупጀ треγεኺ щድшоη |
| Аքаւи դобα | ቨεրօኗ ፐа ፋ |
| Уν ዧцект итанεш | Абядε ቸςէռθб ዋ |